Wabup : Pelayanan
pemerintahan dan kemasyarakatan di Lembata masih ego sektor
Mayoritas
keluarga miskin di Lembata secara umum selalu mempunyai banyak anak sedangkan
yang
hidup mapan memiliki anak terbatas. Untuk itu perlu didiskusikan bersama yang dimotori oleh
PLAN Indonesia
untuk mencari alternatif pemecahannya. Pemerintah daerah melalui Dinas Dukcapil
selalu menghimbau bahwa pelayanan pengurusan Akte Kelahiran dan Pernikahan
dengan slogan Cepat, Murah dan Terjangkau. Pertanyaannya, kalau biaya
pengurusan akte terlalu mahal justru membuat orang tak akan datang mengurusnya.
Penegasan ini diutarakan Wakil Bupati Lembata Viktor Mado
Watun, SH dalam sambutannya ketika membuka kegiatan Workshop desiminasi hasil
assasment layanan pencatatan kelahiran di Kabupaten Lembata, yang berlangsung
di Aula Hotel Palm Indah Lewoleba, hari Rabu, 20 Maret 2013. Menurut Wabup, pemerintah daerah
sangat mendukung kegiatan tersebut karena selama ini PLAN Indonesia selalu
membantu Pemda Lembata dalam membangun.
Ditambahkan, ketika seorang anak yang hendak mendaftarkan
sekolah atau mencari pekerjaan, sangat dibutuhkan adanya akte kelahiran yang
wajib dimiliki setiap warga negara.
Oleh
karena itu, Wabup meminta agar sebagai aparatur yang bertugas melayani masyarakat agar tak menyusahkan masyarakat
yang membutuhkan pelayanan akan akte lahir dan sebagainya yang setiap anak harus
memiliki dokumen kehidupan.
Hal
kedua menurut Wabup, mayoritas warga di Lembata yang anaknya lahir di negeri
Jiran Malaysia, umumnya ketika pulang ke Lembata, pasti tidak memiliki dokumen
seperti akte kelahiran. Dan lebih rumitnya lagi, menurut Wabup, ketika mengurus
akte dimaksud pun akan jadi masalah karena tempat lahirnya di Malaysia. “Dan inilah
kendalanya, karena salah satu persyaratan bagi seorang anak Indonesia yang
sangat pintar dan dibiayai pemerintah untuk sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi maka salah satu syaratnya adalah harus lahir di Indonesia dan bukan di
luar negeri. Untuk itu, melalui forum seperti ini perlu dipikirkan langkah dan
alternatif penyelesaiannya. Bagi Wabub, pada suatu ketika di Lembata akan
menemui persoalan karena akan timbul kecemburuan sosial seperti pilih kasih
yang membedakan tempat kelahiran antara dalam negeri dan luar negeri”,tegasnya.
Oleh
karena itu, ujar
wabup, mesti
dipikirkan langkah terbaik untuk melayani kebutuhan masyarakat sejauh tidak
bertentangan dengan aturan yang ada.
Wabub Mado
Watun juga meminta agar hasil dari kegiatan dimaksud
perlu adanya rekomendasi untuk disampaikan kepada Pemda. Dikatakan, pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan di
Lembata masih ego sektor, dalam hal selalu melempar tanggung jawab sehingga
membingungkan masyarakat dan bahkan menyakitkan.
Senada dengan itu, Program Maganer Partisipasi dan
Perlindungan Anak dari Plan Internasional Pusat di Jakarta, Amrullah dalam
sambutannya menuturkan, pencatatan kelahiran adalah hal yang sangat penting
karena hanya terjadi satu kali dalam hidup dan tak bisa diulang. Untuk itu,
lanjutnya, mudah-mudahan pencatatannya tepat dan benar yang tidak menyalahi
aturan atau harus sesuai dengan prosedur.
Dikatakan, PLAN Internasional ingin memenuhi hak-hak anak
setelah dilahirkan yakni pengakuan akan keberadaannya. Oleh karena itu, ujar
Amrullah, pencatatan kelahiran menjadi
catatan dan perhatian dunia, maka tanggal 18 – 19 April mendatang, PLAN
Indonesia diundang untuk mensharingkan pengalaman karyanya di Indonesia pada Global Summit (pertemuan dunia) yang
akan berlangsung di Bangkok. Utusan dari Pemrintah Indonesia, tambahnya, akan
dihadiri juga Menteri Kesehatan RI. Menurut
Amrullah, kegiatan Workshop itu akan menyoroti dua aspek penting yakni dari
sisi permintaan pencatatan dan penyediaan layanan.
Kegiatan tersebut juga dihadiri
Ketua Komisi III Simeon Odel, Kadis Dukcapil Drs. Zakarian Paun, semua Camat di
Lembata, Plt. Kadis Kesehatan dr. Rahmi Syah, beberapa LSM di Lembata, dan
instansi pemerintah terkait seperti Dinas Kesehatan, RSUD, Puskesmas dan Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan KB, serta Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. (Dami Dudeng/Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar