Bupati : Kue pembangunan tak bisa dibagi secara
adil
Program Padat Karya Infrastruktur Pedesaan adalah program
perdana di Kabupaten Lembata dalam masa kepemimpinan Bupati dan Wabup Lembata
Elisaer Yentji Sunur dan Viktor Mado Watun. Pagu dana program tersebut sebesar
Rp. 600 juta diperuntukkan bagi dua desa di Kecamatan Nubatukan, yakni desa
Paobokol dan desa Pada dengan masing-masing desa senilai Rp. 300 juta. Desa
Paobokol adalah salah satu dari dua desa sasaran yang telah rampung
mengerjakannya hanya dalam tempo 13 hari kalender dari 30 hari yang
direncanakan. Prestasi kerja dan tipikal masyarakat Paobokol yang mengerjakan jalan dalam
tempo cepat tersebut menjadi contoh bagi desa lain di Lembata dan seolah
mengundang perhatian khusus Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur untuk hadir dan
meresmikan pemanfaatannya pada hari Jumad, 15 Maret 2013.
|
Dikatakan, dengan dana Rp. 600 juta tentunya tidak semua
desa bisa terlayani dengan program tersebut karena program tersebut adalah
perdana di Kabupaten Lembata maka dipilih cukup dua desa terdekat dalam
Kecamatan Nubatukan agar mudah diawasi.
Di hadapan Kadis Sosial dan Nakertrans, Camat Nubatukan
Begu Ibrahim, BA, Kades Pada dan Paobokol serta para undangan lain dan seluruh
warga Paobokol, Bupati Sunur memuji Kades Paobokol Ny. Erdawati Udak yang
selalu mendorong dan mendampingi warga dengan memberikan improvisasi kepada
masyarakat untuk berperan dalam menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Kepada warga desa yang menyaksikan seremonial peresmian, Bupati
Sunur juga meminta agar jalan tersebut dimanfaatkan sebaik mungkin dan tidak
sekedar menjadi kebanggaan semata tanpa dibarengi oleh kemauan untuk
memelihara. “Jangan menjadi kebanggaan semata tatkala jalan ini diresmikan
tetapi setelahnya tidak dapat ditanggulangi. Apabila kemudian hari ada yang
keropos dan berlubang maka kewajiban masyarakat dalam berswadaya yang
mengatasinya, dipelihara dan dirawat, karena program tersebut tak mungkin masuk
lagi ke desa ini”,pintanya mengharapkan.
Kadis Sosial, Tenaga Kerja dan Transigrasi Kabupaten
Lembata, Markus Lela Udak, S.IP dalam laporannya menuturkan, tujuan dari
program Padat Karya Infrastruktur Pedesaan adalah untuk menyerap tenaga kerja
dan mengurangi tingkat pengangguran serta sebagai perekat untuk memupuk
kebersamaan dalam bergotong royong.
Sementara sasaran dari program tersebut, demikian Lela
Udak menambahkan, ada dua yakni program Padat Karya Infrastruktur dan program
Produktif, dalam arti untuk memberikan peluang bagi kelompok masyarakat untuk berusaha.
Dijelaskan, tahun 2013 diharapkan agar program tersebut
cepat selesai dan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai penerima program
dan selanjutnya akan dilihat dan dinilai oleh pihak Kemenenterian Tenaga Kerja
dan Transmigrasi RI pada bulan Juni mendatang.
Menurut Kadis Lela Udak, program tersebut bisa datang dan diselesaikan
karena adanya pendekatan dan terobosan oleh Bupati Lembata melalui Kadis Sosial
Nakertrans Lembata.
Seturut penuturan Kadis Lela Udak, bahwa tanggal 4
Januari silam, dirinya ditugaskan ke Jakarta untuk bertemu dengan Dirjen
Penempatan Tenaga Kerja pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan
alhasil ada anggaran Padat Karya untuk Kabupaten Lembata senilai Rp. 600 juta
dengan dua titik sasaran yakni desa Paobokol dan desa Pada.
Sesuai petunjuk operasional, lanjutnya, kegiatan tersebut
harus dilaksanakan selama 30 hari kalender dengan menyerap 80 tenaga kerja yang
diupah Rp. 45.000/orang/hari. (Pino Odung/Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar