Wakil Bupati : Banyak kasus KDRT dalam masyarakat tidak dilaporkan
Wakil Bupati Lembata Viktor Mado
Watun, SH didampingi Plt. Kaban Pemberdayaan Perempuan & KB, Drs.
Pankras Kuwit pada pembukaan
keg. Sosialisasi Pencatatan dan Pelaporan KDRT
Foto/Dok.
Humas/Pius Odung
|
Wakil Bupati Lembata Viktor Mado Watun, SH memandang pentingnya kegiatan
tersebut karena data menunjukkan bahwa kekerasan dalam rumah tangga, baik
kekerasan terhadap anak maupun kaum perempuan dari waktu ke waktu terus
meningkat dengan alasan dan latar belakang yang sulit dimengerti. “Apakah ini
karena tekhnologi, ataukah pergeseran pola pikir manusia, atau menyangkut hak
dan kewajiban, rasanya sulit dimengerti.”tanya Wabup Mado.
Saat membuka kegiatan itu, Wabup Lembata mengharapkan,
agar dalam keseharian hidup baik sebagai ayah atau ibu, harus punya pemahaman
yang sama tentang bagaimana kekerasan dalam rumah tangga itu terjadi. Karena
bagi Wabup, kasus kekerasan dalam rumah tangga untuk Kabupaten Lembata terbilang
sangat tinggi dan tidak hanya dialami oleh anak-anak dan kaum perempuan, tetapi
juga kaum pria. “para ibu jangan mengira bahwa kasus KDRT tidak hanya menimpa
para ibu dan anak-anak, tetapi ada juga para suami yang menjadi korban KDRT
karena ditelantarkan, baik oleh istri maupun anak-anak.”katanya.
Kepada para Kepala Desa dan Lurah serta tokoh
masyarakat yang bergelut langsung dengan masyarakat, Wabup mengharapkan agar
selalu memberikan pemahaman serta perlindungan kepada masyarakat untuk
menghindari KDRT. Sebab, lanjut Wabup, ada banyak kasus KDRT dalam masyarakat
yang tidak pernah dilaporkan, sehingga butuh peran semua komponen masyarakat
untuk memerangi dan memperjuangkannya. “Kita semua tanpa kecuali terutama
Kepala Desa/Lurah, tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat, perlu
memerangi berbagai kasus dalam rumah tangga untuk dapat meminimalisir angka
KDRT, karena jika tidak maka yang rugi adalah kita sendiri juga.”harapnya.
Di hadapan 230 peserta Sosialisasi, Wabup Mado Watun juga
menghimbau agar dapat menerapkan dan menjelaskan kepada masyarakat di desa atau
di mana saja tentang manfaat dari kegiatan sosialisasi dan akibat buruk dari KDRT
tersebut sekaligus menjadi contoh yang baik bagi orang lain. “saya minta supaya
kita semua yang menghadiri kegiatan ini, menjadi contoh dan panutan bagi orang
lain. Setiap hari kalau antara suami istri saling ribut, lantas bagaimana
menjadi contoh bagi orang lain perihal KDRT.”tantangnya.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Pusdiklat Ankara
Lewoleba tersebut, juga dihadiri beberapa pimpinan SKPD, seluruh aparat desa
dan kelurahan se Lembata dan petugas lapangan KB yang tersebar pada sembilan
Kecamatan.
(Pinno Odung/Humas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar