Total Tayangan Halaman

Rabu, 05 Juni 2013

PEMBUKAAN LOMBA MINAT DAN BUDAYA BACA


Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lembata menggelar Lomba Minat dan Budaya Baca tingkat Kabupaten Lembata yang betempat di Aula Puskopdit Ankara Lewoleba, hari Rabu 29 Mei 2013 berupa lomba bercerita bagi siswa SD dan SLTP serta lomba berpidato bagi siswa/i SLTA dan Aparat Desa. Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Plt. Kepala Kantor Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Pius Suban Raya, Kepala Bagian Humas & Teknologi Informasi Setda Lembata, Moses Museng Tukan, S.Sos, para Kepala Sekolah, guru pendamping dan dewan yuri. 
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan minat dan kebiasaan membaca bagi masyarakat sekaligus mempromosikan perpustakaan di kalangan pelajar dan masyarakat umum tersebut berlangsung sehari dengan kehadiran peserta sebanyak seratus orang yang dibuka secara resmi oleh Sekda Lembata Drs. Petrus Toda Atawolo, MSi.
Bupati Lembata dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekda Lembata mengatakan, faktor yang menyebabkan rendahnya minat baca anak-anak pada umumnya  didominasi media elektronik dengan tawaran metode audiovisual yang terus berkembang dari masa ke masa dan kurangnya dorongan dari orang tua terhadap anak-anak untuk selalu memanfaatkan waktu luang dengan membaca bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan dunia anak-anak, apa lagi menemani anak untuk membaca serta kurangnya fasilitas seperti perpustakaan dan bahan bacaan.  
Kenyataan ini, demikian Sekda menjelaskan, tentunya menjadi perhatian kita semua. Pemerintah Daerah dalam berbagai keterbatasan dan kekurangan, selalu berusaha agar sarana prasarana di bidang pendidikan terus kita tingkatkan sesuai kemampuan finansial di daerah kita. Hal ini sesuai dengan salah satu Agenda Pembangunan yang termuat dalam RPJMD Kabupaten Lembata 2011-2016, yaitu Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia, melalui program MARI MEMBACA untuk menuju LEMBATA CERDAS. 
Untuk itu, tambah Sekda Atawolo, hal paling penting saat ini adalah memotivasi dari kita semua agar anak-anak  kita  selalu membangun kebiasaan menghargai waktu, namun tidak semua orang dapat menggunakan waktunya secara bijak. “Coba saudara-saudara hitung berapa waktu yang saudara gunakan untuk sekolah, untuk membaca dan juga untuk diri pribadi saudara-saudara.”katanya. 
Lebih lanjut Sekda menjelaskan, waktu untuk membaca dilihat sebagai kegiatan ringan yang sebenarnya mudah dilakukan, namun membiasakan diri untuk membaca setiap hari adalah hal yang berbeda dan tidak mudah dilakukan. “Masih sedikit orang yang mempunyai target untuk membaca sekian buku dalam sebulan, dan masih ada sebagian orang yang menganggap membaca sebagai kegiatan yang membuang-buang waktu. Hal-hal ini terjadi karena mereka belum dapat melihat manfaat yang didapat dari membaca.”katanya.
Kepada Dewan Yuri yang melakukan penilaian dalam kegiatan tersebut, Sekda berharap agar menilai sesuatu secara obyektif sesuai dengan kenyataan yang ada, agar hasil dari penilaian dapat menjadi motivasi bagi peserta untuk meningkatkan diri secara lebih baik.
Sekda Atawolo juga mengharapkan, para peserta yang mengikuti kegiatan itu supaya tidak hanya membaca karena mengikuti perlombaan tetapi selalu membiasakan diri untuk membaca dan berupaya membudayakan manfaat dan kiat membaca. “Saya yakin dan percaya, suatu saat saudara-saudara dapat menjadi manusia Indonesia pada umumnya dan manusia Lembata pada khususnya yang merasa rugi jika tidak menyisihkan waktu setiap hari untuk membaca.”harap Sekda
Mengakhiri sambutannya, Sekda menghimbau kepada Panitia Penyelenggara agar setelah kegiatan perlu dievaluasi guna mendapatkan informasi berkaitan dengan keikutsertaan  peserta dari sekolah-sekolah dari berbagai jenjang pendidikan yang ada. “Untuk itu sangat dibutuhkan koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait agar semua peserta dapat berpartisipasi dalam mengikuti perlombaan ini karena memiliki nilai yang sangat besar bagi perkembangan pengetahuan anak didik dan kita semua.”himbau Sekda mengharapkan. ~  (Dami Dudeng/Humas). 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar