Total Tayangan Halaman

Selasa, 14 Mei 2013

PERESMIAN PROGRAM PENYULINGAN AIR BERSIH


Bupati : Tak usah khawatir dan takut kalau diminum

Air minum merupakan salah satu sumber daya yang dapat dimanfaatkan secara bersama-sama, yang layak dikonsumsi untuk kebutuhan hidup. Namun demikian, tentu saja sebagian besar masyarakat Lembata mengalami kesulitan air sehingga pemerintah terus berupaya dan memperjuangkan kebutuhan air minum.
Penegasan ini disampaikan Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur saat meresmikan Program Penyulingan Air Bersih untuk Masyarakat Daerah Terpencil di desa Kolipadan Kecamatan Ile Ape, hari Rabu 13 Maret 2013.
Bupati Lembata mengharapkan agar masyarakat yang mengkonsumsi air bersih tersebut tidak merasa ragu atau takut untuk menikmati hasil penyulingan air laut menjadi air bersih yang layak untuk diminum. “Kalau kita ambil air laut yang kapanpun tak mengalami penyurutan dan kehabisan sumbernya dengan memanfaatkan intervensi teknomogi seperti ini, maka tak usah khawatir kalau diminum atau takut akan adanya penyakit”, harap Bupati.
Kegiatan peresmian yang berlangsung di Balai Pertemuan Desa tersebut dihadiri beberapa pimpinan SKPD, Camat Ile Ape Drs. Yohanes Dedeo Arimon, Kepala Desa dan seluruh warga masyarakat desa setempat dan desa-desa sekitar.
Kehadiran fasilitas sarana penyulingan air bersih di desa Kolipadan tersebut, demikian Bupati Sunur menambahkan, sebagai kelanjutan dari program yang sama di desa Lamatokan Kecamatan Ile Ape Timur yang telah diresmikan penggunaannya pada tahun 2012 yang lalu. Untuk itu, Bupati mengharapkan agar setelah persemian program tersebut masyarakat diwajibkan untuk memelihara dan merawat peralatan desalinasi secara rutin dan bertanggung jawab.
Bupati Sunur juga menjelaskan tentang upaya pemerintah yang telah mendorong proyek gravitasi air minum, yang pada tahun ini juga akan diarahkan secara merata ke seluruh desa di wilayah kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur untuk menikmati air minum bersih yang diambil dari kecamatan Atadei.
Oleh karena itu, pinta Bupati, perlunya dukungan dari masyarakat demi keberhasilan proyek air minum mendatang.
Kadis DKP Lembata, Athanasius Aur Amuntoda, SE, MM dalam laporannya membeberkan bahwa dana untuk Program penyulingan air laut menjadi air bersih tersebut berasal dari DIPA Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau kecil sebesar Rp. 1,2 milar. Menurut Kadis Amuntoda, data produksi per hari ketika dilakukan penyulingan air payau sebayak 5 ribu liter akan menghasilkan 30 % air bersih atau 1.500 liter air bersih dan 70 % atau sebesar 3.500 liter air yang dibuang dan sesungguhnya dapat digunakan untuk usaha perebusan garam rakyat
Kadis DKP juga mengharapkan agar fasilitas sarana air bersih merupakan sarana yang sangat dibutuhkan masyarakat pesisir yang jauh dari jangkauan air bersih, sehingga dengan kehadiran program tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih yang selama ini menjadi persoalan utama bagi keluarga. Untuk itu, Kadis menghimbau agar Pemerintah Desa perlu memusyawarahkan dengan masyarakat tentang bagaimana sarana air bersih tersebut dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat pada lima desa sekitar. (Pino Odung/Humas)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar